Wednesday, February 10, 2016

Make Up dan Masa SMA

Konnichiwa lovely readers!
Sesi CBC alias Curhat Baper Cantik nihh (≧∇≦)/ Di Postingan ini aku mau bercerita banyak hal soal dilema Masa masa SMA terutama soal Make Up.
Seperti yang pernah aku bilang, aku suka Make Up dari kecil. Eh pernah bilang gak sih hehehe. Dan SMP kelas 8 itu sempet seneng pakai lipbalm bahkan tinted lipbalm warna Peach! Tapi gak tiap hari pakai, mungkin kalau hari bebas atau Pekan olahraga saja.
Sampai sekarang, mulai senang touch up compact powder ketika wajah tampak kumel abisss pas di sekolah.
Disitu aku suka risih... Sih.... Sih...
Ketika beberapa temen lihat ditasku ada compact powder, dan
Ketika wajah yang tadinya shiny terus tampak kembali matte maka temen-temen mulai pasang ekspresi mengintimidasi sambil bilang 'Ihhhhh, kamu pakai bedak ya!'
Hello, admit it atuhlah guys. Bukannya kalian suka ngeluh 'duh, wajahku hinyai begitu' dan kalian juga rata rata pergi sekolah pakai bedak kan, i knuw.
Aku pikir , apa salahnya sih sekadar mengembalikan kesegaran wajah ketika lagi lelah-lelahnya belajar, yang sana mukanya ngantuk, yang sini kumel, yang sini kucel, aku bete aja gitu liatnya. Jadi menurutku please, cuma bedak! Kita sudah SMA yeah.
Lalu, ada seseorang yang bertanya 'Yeye, kamu pakai lip tint ya? Ih sekolah kok pake lip tint...' nah bagian ini aku agak geli, padahal aku gak pakai tinted lipbalm atau apapun, sampai aku gosok bibirku untuk ngebuktiin gaada stain liptint yg nempel dijariku sama sekali. warna bibirku pada dasarnya peachy. Kebetulan juga aku sering scrub bibir, jadi bibir keliatan lebih cerah. Disini aku bisa beropini, kalau bibir merah itu masih gak wajar di kalangan sekolah.
Bagiku, di usia remaja ini seharusnya kita lebih bisa mengurus penampilan dan kecantikan dong, seperti merawat kecantikan bibir. Kalau bibir cantik, ke sekolah gak perlu pakai lippie lagi. Eh tapi ini, udah dirawat, bare lips aja masih salah. Haduuuu~
Soal jerawat. Remaja mana, sih, yang belum pernah pergi kesekolah dengan satu atau bahkan lebih jerawat?. Beberapa orang gak pede kan, sama jerawat. Nah, ada jerawat bukan ditutup-tutupin sama rambut, malah makin memperparah, apalagi kalau ditutupinnya sama plester luka ╮(╯▽╰)╭. Kalau gitu, buat apa dong sebuah brand kosmetik memproduksi concealer khusus menyamarkan sekaligus mengobati jerawat pada remaja? Guys, brand kosmetik itu sekarang sudah memperhatikan kebutuhan remaja, jadi gaperlu gengsi lah pakai rangkaian produk yang sudah sengaja diproduksi untuk kalangan remaja.
Tapi ketika org lain notice ketika dari dekat, ada jerawat yang ditutupin concealer, dia malah bilang 'kamu mah jerawat disembunyiim tapi masih keliatan ngejendul(?) gitu tetep aja orang bego juga tau itu ada jerawat..' hm, sedih hayati dengernya. Concealernya kan cuma buat menyamarkan, sekaligus juga mengobati sewaktu aktifitas sehari2. Bukan berarti pakai concealer jerawat langsung ngilang, langsung kempes gitu. Haduh mak...
Jadi begitulah curhatku berdasarkan pengalaman. Kadang jadi cewek serba salah juga kan, kucel terus dipikirnya gabisa rawat diri, putih dikit dibilang pake pemutih, dilema sekali hidup cewek. Setuju gak readers? Aku sih bikin curhatan seperti ini berharap uneg-uneg ku gak bikin stress hahahahahahahaha. Terimakasih juga buat kalian yang udah membuang waktu untuk membaca curhatan receh ini. Ada yang sepengalaman denganku?




Salam,
Yeye

Friday, February 5, 2016

Review Pigeon Facial Foam

Konbanwa, semuanya!
Kian lama aku tidak menulis lagi di blog yg baru ini. Buat kalian yang sedang bingung mencari pembersih wajah yang bagus, kalian tepat waktu bisa berkunjung saat ini!
Tahukah kalian? Selain memproduksi kebutuhan-kebutuhan bayi, Pigeon juga memproduksi produk yang dtujukan untuk kaum remaja. Ya, seperti aku remaja!

Aku , sih, sudah tau dari lama produk-produk pigeon teens (kesannya sombong banget ya! Hehe) pigeon teens ini mengeluarkan diantaranya produk Compact powder, Two way cake, Moisturizer, dan facial foam yang memiliki formula khusus untuk remaja dan semua jenis kulit, cihui! Dan, sekarang, kebetulan aku memenangkan giveaway karena merupakan 200 followers pertama instagram Pigeon Teens Indonesia, aku akan mereview hadiah yang seminggu lalu sudah sampai ditanganku:)

Taa, daa! Paket yang sampai berisi satu kantong kain kanvas yang agak besar dengan berisi Pigeon Facial Foam ukuran 100 gr. (Awalnya kukira aku akan mendapatkan pigeon compact powdernya juga, sih hehehe)

Mulai membahas packaging, dikemas dengan kemasan tube yang lumayan besar dengan dominasi warna putih dan biru muda. Disebutkan bahwa facial foam ini cocok 'for all skin types'. Tutupnya jenis fliptop,tidak ulir seperti kemasan yg berukuran 40 gr. Simple, cute juga menurutku. Aku termasuk org yang tidak neko neko sama kemasan produk, asalkan masih wajar dan sesuai harga sih .


Nah komposisinya bisa kalian lihat difoto diatas. Dalam komposisi, sayangnya facial foam ini mengandung sodium Laureth Surfate yang merupakan bahan kimia yang menciptakan busa yang banyak. Busa yang banyak itulah yang disebabkan oleh kandungan Sodium laureth sulfate, dapat beresiko menyebabkan iritasi pada kulit. Tapi sejauh ini, kulit ku gak teriritasi dan malah enak2 aja , jadi lembutt. Selain itu, sedihnya juga produk ini mengandung beberapa turunan paraben. Mungkin sudah tau kan bagaimana efek buruk penggunaan paraben yang berlebihan?


Seperti yang sudah kusebutkan sebelumnya, tube ini memiliki jenis tutup fliptop (masih bisa di ulir juga, sih) ketika dalam keadaan baru, lubang tube masih disegel dengan alumunium foil , tentu hal ini dapat menjaga kehigienisan produk selama berada ditokonya~ lubangnyapun tidak terlalu besar, tapi sebel banget kalau didalem tubenya tuh gak ada tekanan udara, semacam isinya udah dikit lagi,jadi kalo dipencet gak kekontrol isi yang keluarnya, hufffft

Teksturnya itu thick agak seperti gel , warnanya putih agak transparan, kalau dikasih air gak langsung berbusa seperti facial foam lain. Facial foam pigeon ini juga tidak memberikan kesan kesat setelah cuci muka, kayaknya bagi sebagian orang yang suka kesan kesatsetelah cuci muka akan kurang puas dengan facial foam ini. Tapi aku sih ok ok aja karena jadi gak bikin kulit berasa ketarik setelah cuci muka.
Oh ya, menurutku pigeon ini memiliki aroma yang lembut seperti wangi produk bayi, tapi mungkin masih ada yang suka sensitif dengan aroma seperti bunga-bungaan, lebih baik skip saja


 Yup sejauh ini, facial foam ini memberikan hasil yang berasa kekulitku, sebelumnya, kulitku itu kering didaerah pipi dan banyak kulit yang terkelupas di spot-spot yang sering berjerawat. Tapi, seneng banget facial foam ini bikin kulitku jadi lebih lembab, dan pipiku kerasa makin empuk karena kulitnya berasa halus wuwuwuw~ kakak cowok dan papaku sempet coba2 pakai ini dan ketagihan karena seneng wanginya dan katanya kukit papa berasa halus hahaha. bahkan mama dan temen2ku notice kalau katanya kulitku agak cerahan dan lembab, dewy dewy gitu.tapi itu entah efek pakai facial foam ini atau efek aku sering cuci muka pakai air teh hijau tiap malem. Tapi seenggaknya facial foam ini tidak menimbulkan efek buruk bagi aku, aku suka ini.

kelebihan :
+  tidak membuat kulit wajah terasa kering
+ aromanya seperti aroma bayi
+ menghaluskan kulit
+ murah, 100 gr around IDR 18k
+ diklaim cocok untuksemua jenis kulit

Kekurangan :
- mengandung Sodium laureth sulfate dan paraben
- meninggalkan efek licin
-  isinya susah keluar

Rate : 3 / 5

Repurchase ? Maybe,kalau lagi kekurangan uang hehehe

Sekian reviewku!

Yeye💜💜

Monday, December 14, 2015

Review X2 Baby Blues + Story About first time using Softlens

Konbanwa readers! Postingan ini bukanlah postingan pertama but sekarang pertama kalinya aku menulis review diblog ini! Tsaaaah aku perlu mengabadikan momen ini kedalam buku jurnalku /lah.

Talking about soft cosmetic lenses. Hey! Siapa yang gak tau softlens? Kuharap semuanya tau. Pertama kali aku tau softlens itu pas SD lho, ketika lihat kakak SMA (karena sdku sangat berdekatan dengan SMA dgn yayasan yg sama) matanya berwarna ungu, aku rasa itu keren sekali, dan temanku -yang adiknya temennya si kakak itu- bilang padaku bahwa kakak itu menggunakan contact lens. Dan setelah aku beranjak dewasa, ketika aku menduduki kelas 8 SMP disanalah aku mulai berkenalan langsung dengan softlens. Awalnya sih udah pengen beli dari kapan, tapi apa daya uangnya patarik-tarik sama kebutuhan lain.

Sebelum pertama kali mulai pakai softlens, rasanya aku sudah paham betul segala seluk beluk lensa lunak ini. Tak perlu bingung, dari jaman Kelas 7 SMP pun aku udah sering blogwalking baca baca beauty blog dan review-reviewnya. Setelah banyak baca2 tentang softlens dan baca-baca pengalaman orang lain pakai softlens, aku semakin tertarik buat ubah wajahku macam ulzzang gitu. Tapi setiap mau beli, selalu galau. Entah karena apa aja.

Sampai pertama kalinya beli softlens nah.....huwahahahaha karena uang jajan sekolah sempet kebanyakan nyisa jadi bisa buat kumpul-kumpul, akupun beli sepasanh softlens keluaran X2 lewat tokopedia. Sesampainya silunak , aku sudah gak sabar cepet2 liat mataku jadi warna lain. Awalnya aku kira tekstur softlens itu bakalan kayak mika sampul jilid buku itu lho! Haha , padahal enggak, jauh beda, testurnya tuh lunak banget dan gampang banget kebalik. Karena kelunakannya itu, aku sempet kesulitan nempelim lensnya ke kornea ku karena nempel mulu diujung jari.... Frustasi dan gemes juga bahkan sampai pengen disobekin juga tuh lensa. Eh jangan. Sayang kan, hasil ngumpulin duitnya.
Akhirnyapun perjuangan masukin lensa itu 'terusahakan' entah gimana caranya , softlensnya udah bisa nempel dikornea. Mungkin karena mataku semakin lembab akibat cirambay terus karena kecabak cabak. (Kesentuh-sentuh)
Pas masuk ke mata awalnya periiiiiihhhhh bgt, tapi mata terus ku kedip kedipin , dan akhirnya berasa normal. Oh iya, rata2 temenku pas pertama kali pakai softlens sih pada kebalik pasangnya:( dan mereka juga kadang gapeduli mana depan mana belakang... Tapi kan demi kenyamanan, softlens harus menempel pada sisi yang tepat, dan aku belajar dari pengalaman orang lain maka aku gak pasang sampai kebalik.
Tapi menurutku aku ngerasa nyaman aja gitu pertama kali pakai softlens, gak ngerasa ada yang aneh bahkan ngerasa ada yang ngeganjel pun nggak.

Tapi.. Datanglah kebingungan. Pas mau dilepas softlensnya kok syulid yaa:( softlensnya nempel erat di kornea sehingga dicubit kecilpun masih susah lepas....
Ternyata aku hatus meneteskan tetes mata biar softlens lembab dan bisa longgar dari kornea. Horray! Berhasil kelepas. Bahagia.

Semakin lama aku semakin mahir lepas pasang softlens. Bahagia (2).



--sekarang ku mulai deh review softlensku yang x2 baby Blues--

Nama produk: X2 Baby Blues by Exoticon
diameter : 15,00mm
Base Curve : 8.6
Content : 55% Water , 45% Polyhema
Masa pemakaian : 6 bulan
Harga : >IDR 50.000


Aku tertarik beli lens ini karena motifnya yang simple dan (mungkin) terlihat natural, namun unik karena memiliki pinggiran berwarna biru. Diameternya lumayan besar sehingga akan memberikan efek baby eyes dimataku. Dipikiranku sih, lucu..deh bikin penasaran kalau mata kita terlihat tajam namun ada efek2 birunya.

Packagingnyapun menarik, bernuansa jeans berwarna biru. Sehingga menarik perhatian pecinta jeans maupun warna biru.

Kenampakkan bagian depan dan belakang box kemasan

Softlens ini dikemas didalam blitser sehingga terjamin keamanan dan kebersihannya



Keterangan di setiap sisi kemasan
 Before using x2 baby blues
After using X2 Baby Blues (with&without flashlight)


Teksturnya lembut dan terasa nyaman dimataku, selama Ini aku pakai 4 jam masih nyaman , tapi perlu tetes mata agar mata lebih lembab dan terhindar dari iritasi.

Tapi tampaknya warna birunya masih kurang keluar, seandainya lebih nampak, pasti aku makin jatuh hati. Dan efek pembesaran bola matanyapun kurang terasa, karena teman2ku juga masih banyak yang gak ngeh kalau aku pakai softlens.

Tapi sejauh ini, aku suka, dan tidak ada efek yang merugikan buatku. Lagipula harganya juga murah untuk softlens bermerk dan top brand seperti x2.

Rating : (8.5 / 10)

Kelebihan:
+nyaman digunakan
+terlihat natural
+murahhhh!
+mudah dicari

Kekurangan :
-warna birunya kurang tampak
-motifnya terlalu sederhana
 Sejauh ini sih kekurangannya baru kurasakan begituu..

Semoga reviewku bisa kalian jadikan referensi untuk memilih softlens yang mau dibeli~

Tapi ingat, cocok itu relatif!

Terimakasih telah membaca💜membaca💜



▶Yeye◀

Saturday, September 12, 2015

About Me

Assalamualaikum.

Introduce, Agsita Yeye, the owner of this blog.
age 17. from Bandung, Indonesia.

Interested in beauty, especially makeup and self-care.
I started first to play with makeup since junior high school. With that, together with my writing hobby, I started a blog about the beauty that includes a beauty product reviews.

I am also interested in various things relating to Japan, Speaking, and enthusiastic with Japanese language.


Any question or bussiness,
Contact
Email : luthfiaagsita@gmail.com
Instagram : @agsitayeye
Facebook: www.facebook.com/luthfia.a.yeye